Kota ini  ditetapkan sebagai kota sihir karna di Kota ini, pernah terjadi suatu  peristiwa yang sangat mengerikan (pastinya ada hubunganya dengan sihir).  Yaitu peristiwa The Salem Witch Trials , yaitu peristiwa dimana lebih  dari 150 penduduk kota ini ditangkap, diadili, dan dihukum hanya karna  dianggap mempraktekan ilmu sihir.
 
 Kota  Salem ini berdiri pada tahun tahun 1629. Pada tahun 1641 hukum Inggris  mulai diterapkan di kota ini (pada masa itu, Amerika serikat masih  terdiri dari koloni-koloni Inggris) Dan salah satu hukum yang ditetapkan  di kota ini adalah bahwa segala sesuatu yang berhubungan dengan praktek  sihir merupakan pelanggaran berat. Tahun 1688, Martha Goodwin, seorang  remaja penduduk lokal disana bertengkar dengan seorang tukang cuci  bernama Goode Glover yang memicu kemunculan ilmu sihir ini.Martha  kemudian mendapat penyakit aneh, disusul kemudian saudara lelaki dan  kedua adik perempuannya mengalami hal serupa. Glover kemudian ditangkap  karna dianggap telah mempraktekan ilmu sihir kepada keluarga Goodwin

Kemudian  seorang pendeta bernama Cotton Mather menemui Glover untuk membujul  Glover agar segera mengakui perbuatanya, karna jika tidak, maka ia akan  dijatuhi hukuman gantung oleh pengadilan setempat. Tapi muka Glover  malah menjadi seram dan menakutkan
kemudian pada tahun baru 1692, Abigail Williams (11 tahun) dan Elizabeth Parris (9 tahun) menderita penyakit yang sama dengan anak-anak keluarga Goodwin empat tahun lalu. Selang kemudian seorang gadis bernama Ann Putnam Jr. dan beberapa gadis lain pun mengalami hal serupa. Pada pertengahan bulan Februari 1692, seorang dokter menganggap apa yang dialami oleh penduduk Salem itu adalah akibat dari ilmu sihir.
kemudian pada tahun baru 1692, Abigail Williams (11 tahun) dan Elizabeth Parris (9 tahun) menderita penyakit yang sama dengan anak-anak keluarga Goodwin empat tahun lalu. Selang kemudian seorang gadis bernama Ann Putnam Jr. dan beberapa gadis lain pun mengalami hal serupa. Pada pertengahan bulan Februari 1692, seorang dokter menganggap apa yang dialami oleh penduduk Salem itu adalah akibat dari ilmu sihir.

Tituba,  seorang budak wanita diidentifikasi sebagai orang aneh karena dia  pernah memberi makan anjingnya sepotong kue buatannya yang diberi nama  kue sihir beberapa hari sebelumnya. Beberapa penduduk lain menuduh Sarah  Good dan Sarah Osborne sebagai penyihir. John Hathorne dan Jonathan  Corwin dari kepolisian setempat memeriksa Tituba, Sarah Good dan Sarah  Osborne atas tuduhan itu. Tituba mengaku bahwa praktek sihirnya didapat  dari Goode Glover dan Sarah Osborne.

Kemudian  ada tiga orang bernama Mercy Lewis, Mary Walcott dan Mary Warren  mengaku tertular penyakit aneh dari Ann Putnam Jr. Ann menuduh Martha  Cory adalah seorang penyihir, begitu pula Abigail Williams menuduh  Rebecca Nurse. Deputi Samuel Brabrook juga menangkap Dorcas Good yang  kemudian diperiksa oleh kedua polisi Hathrone dan Corwin, mereka juga  menangkap Rebecca Nurse.

Selanjutnya  Elizabeth Proctor dan Sarah Cloyce (adik dari Rebecca Nurse) dituduh  sebagai penyihir, setelah Sarah Cloyce membela habis-habisan kakaknya  dan mengatakan bahwa kakaknya itu bukan penyihir. Hal yang sama terjadi  pada John (suami dari Elizabeth Proctor) sewaktu dia membela istrinya  dan menjadikan dia lelaki pertama yang tertuduh sebagai penyihir. Aksi  tuduh menuduh inipun semakin berkembang dan membuat banyak orang  ditangkap (baik lelaki maupun perempuan) dan dimasukan ke penjara.

Tanggal  27 Mei 1692, keadaan kota Salem semakin memanas. Pengadilan pun  digelar. Bridget Bishop adalah wanita pertama yang diadili karena  Elizabeth Booth (perempuan yang menuduhnya penyihir) terbukti mendapat  gejala penyakit aneh tersebut, Bridget Bishop-pun dihukum gantung.  Selanjutnya Rebecca Nurse, Susannah Martin, Elizabeth Howe, Sarah Good  dan Sarah Wildes diadili dan mereka pun digantung di Gallows Hill.  Kemudian George Jacobs Sr., Martha Carrier, George Burroughs, John  Willard, John and Elizabeth Proctor diumumkan bersalah dan mereka pun  juga digantung, kecuali Elizabeth Proctor karena dia sedang mengandung.  Disusul Martha Corey, Mary Easty, Alice Parker, Ann Pudeator, Dorcas  Hoar dan Mary Bradbury. Tuduhan penyihir pun bertambah dengar hadirnya  Giles Cory.

17  September 1692, Margaret Scott, Wilmott Redd, Samuel Wardwell, Mary  Parker, Abigail Faulkner, Rebecca Earnes, Mary Lacy, Ann Foster dan  Abigail Hobbs diadili dan dijatuhi hukuman gantung. Apa yang dialami  Giles Cory lebih sadis dan mengerikan, lelaki itu ditindih dengan batu  besar sampai mati karena dia menolak untuk mengakui kesalahannya dan itu  memakan waktu dua hari hingga dia tewas. Beberapa hari kemudian Martha  Cory, Margaret Scott, Mary Easty, Alice Parker, Ann Pudeator, Willmott  Redd, Samuel Wardwell dan Mary Parker dihukum gantung.
Tanggal  3 Oktober 1692, Pendeta Increase Mather, presiden dari Harvard College  (ayah dari Pendeta Cotton Mather) mengumumkan cara penggunaan  bukti-bukti sihir di pengadilan. Tetapi Gubernur Phipps mengatakan bahwa  bukti-bukti itu tidak berlaku pada pengadilan ilmu sihir. Pada musim  gugur, Gubernur Phipps membebaskan beberapa tersangka yang tidak cukup  bukti. Hakim Stoughton mendapat perintah dari Gubernur untuk melanjutkan  proses pengadilan ilmu sihir dan menghukum gantung para wanita walaupun  mereka sedang hamil, dikarenakan itulah Hakim Stoughton mundur dari  jabatannya sebagai Hakim kota.
Akhirnya,  49 dari 52 orang tersangka dibebaskan termasuk Tituba yang kemudian  dijual kepada tuannya yang baru. Pada musim panas Gubernur Phipps  memohon maaf kepada seluruh tersangka yang masih tersisa di dalam  penjara. Hingga tahun 1697 Pengadilan kota mengakui kesalahan telah  memenjarakan dan menghukum mati banyak orang tanpa bukti yang jelas dan  menentukan hari puasa dan soul-searching atas tragedi di kota Salem itu.  Mereka pun mendeklarasikan bahwa tahun 1692 sebagai tahun tanpa hukum.

Kini,  Kota salem kemudian menjadi sebuah kota wisata yang sarat akan nilai  supranatural. Peristiwa The Salem Witch Trials sampai sekarang masih  dikenang dan pengunjung kota Salem masih bisa melihat. Seperti di The  Witch House, rumah milik Hakim Jonathan Corwin, salah satu hakim dalam  peristiwa Salem Witchcraft Trials. Bangunan ini sekarang milik  Departemen Taman dan Rekreasi kota Salem dan dijadikan tujuan wisata  lengkap dengan program tur keliling, wisata sejarah, dan wisata  arsitektur. Selain itu, turis juga bisa mengunjungi The Salem Witch  Museum. Di museum ini pengunjung benar-benar seperti dibawa kembali ke  peristiwa mengerikan tersebut. Di museum itu ada pertunjukan drama  teater, narasi dan dialog serta cuplikan persidangan peristiwa itu. Ada  juga tur keliling menyaksikan sel-sel penjara buatan lengkap dengan  patung-patung terpidana yang mirip manusia asli.

Sekarang  di kota ini memang banyak penduduk kota Salem yang memang seorang  Penyihir, atau lebih cocok disebut sebagai paranormal. tapi walau  begitu, jangan harap anda bisa menemukan penyihir yang berpenampilan  seperti Harry Potter disini kecuali pada malam Hallowen.
 http://eksplorasi-dunia.blogspot.com
 
 
0 comments:
Posting Komentar