Misteri Papua
Pernah dengar berita tentang Raperda Manokwari yang ingin menetapkan Manokwari sebagai Kota Injil??
Yang diantara akibat Raperda itu adalah:
-Melarang pemakaian busana muslimah di tempat umum
-Melarang pembangunan masjid di tempat yang sudah ada gereja
-Melarang adzan
-Membolehkan pemasangan simbol salib di seluruh gedung perkantoran dan tempat umum..
“mereka” menganngap ‘halal’ semua itu karena menganggap papua adalah tanah Kristen..karena Kristen adalah agama mayoritas.. dan penetapan manokwari sebagai kota Injil adalah merupakan counter balance dari Aceh yang syariat islam bisa diterapkan disana…
Raperda ini bukan murni dirancang oleh pemerintah daerah, namun merupakan tekanan dari pihak gereja seluruh papua…
Lalu apakah benar bahwa Papua adalah negeri tanah Kristen??
Papua negeri muslim!!
Benarkah??
Berikut ini ada sebuah artikel yang menarik..
Islam agama nenek moyang papua!
Wah, ini baru menarik..
Lalu apa yang sudah terjadi saat ini? Sebuah pembentukan opini, penutupan fakta sejarah yang dilakukan sangat rapi. Di Irian Jaya jumlah total penduduknya sekitar 2,4 juta jiwa. Jumlah muslim sekurang-kurangnya adalah 900 ribu orang. Gubernur pertama Irian Jaya adalah seorang muslim yakni H.Zainal Abidin Syah (1956-1961) yang merupakan sultan Tidore. Disusul Gubernur muslim lainnya, P.Parmuji, Acup Zaenal, Sutran dan Busiri. Sejak setelah Gubernur Busiri hingga sekarang, Kepala Daerah selalu dijabat oleh Kristen..
Saat ini disejumlah tempat, misalnya: Kokas, Kaimana, Patipi, Rumbati dan Semenanjung Onin, komunitas muslim semakin berkembang. Bahkan di kabupaten Jayawijaya terdapat perkampungan islam di walesi, hitigama, kurima, megapura, kurulu, assogima, dll.
Dan Fak-fak (kota tempat lahirnya sahabat kami: timur.. :P) boleh dikatakan sebagai “serambi Mekkah” selain yang di Aceh karena kawasan ini adalah pemasok mubaligh dan guru-guru agama ke pelosok Irian Jaya.. sehingga hal ini memacu efek domino syahadat ke berbagai daerah di papua…
Islam di Papua sejak 1214 M
Islam masuk Irian Jaya atas jasa Syekh Iskandar syah dari Samudera Pasai pada abad ke 13 Masehi tepatnya 17 Juli 1214. Sedangkan Samudera Pasai sendiri telah mengenal Islam sejak abad ke 7 Masehi. Dakwah Islam di Samudera pasai bergerak ke Filipina dan masuk ke Maluku Utara. Sehingga pada abad 18 M Sultan Tidore datang, Islam sudah di Irian..
Papua waktu itu namanya bukan Irian atau papua, tapi nama aslinya adalah NUU WAAR, yang artinya ‘negeri yang menyimpan cahaya rahasia’ hal ini berkaitan dengan sejarah perkembangan Islam disana. Pengubahan nama ini sengaja dibuat demikian untuk membentuk opini bahwa rakyat Irian berbeda dengan orang Jawa, karena mereka hitam dan keriting. Jawa adalah Islam dan rakyat Irian bukan seperti mereka. Demikian yang sengaja ditanamkan para missionaries pada rakyat Irian…
Dan pertanyaannya sekarang..
Benarkah Kristen menjadi mayoritas di papua sehingga menghalalkan mereka untuk menetapkan peraturan yang mengganggu kehidupan beragama umat lain??
Menurut Juhaidi, seorang aktifis GP Anshor, selisih penduduk non-muslim dan muslim di Manokwari tidak terpaut jauh. Ustadz Fadzlan Garamatan mengungkapkan bahwa pada tahun 1994 , sensus dilakukan pada penduduk Jayapura dan hasilnya 70% adalah muslim. Namun fakta ini ditolak oleh Pemda setempat…
Lalu bagaimana reaksi kita??
Bagaimana nasib saudara-saudara kita,
Saat ini??
Pernah dengar berita tentang Raperda Manokwari yang ingin menetapkan Manokwari sebagai Kota Injil??
Yang diantara akibat Raperda itu adalah:
-Melarang pemakaian busana muslimah di tempat umum
-Melarang pembangunan masjid di tempat yang sudah ada gereja
-Melarang adzan
-Membolehkan pemasangan simbol salib di seluruh gedung perkantoran dan tempat umum..
“mereka” menganngap ‘halal’ semua itu karena menganggap papua adalah tanah Kristen..karena Kristen adalah agama mayoritas.. dan penetapan manokwari sebagai kota Injil adalah merupakan counter balance dari Aceh yang syariat islam bisa diterapkan disana…
Raperda ini bukan murni dirancang oleh pemerintah daerah, namun merupakan tekanan dari pihak gereja seluruh papua…
Lalu apakah benar bahwa Papua adalah negeri tanah Kristen??
Papua negeri muslim!!
Benarkah??
Berikut ini ada sebuah artikel yang menarik..
Islam agama nenek moyang papua!
Wah, ini baru menarik..
Lalu apa yang sudah terjadi saat ini? Sebuah pembentukan opini, penutupan fakta sejarah yang dilakukan sangat rapi. Di Irian Jaya jumlah total penduduknya sekitar 2,4 juta jiwa. Jumlah muslim sekurang-kurangnya adalah 900 ribu orang. Gubernur pertama Irian Jaya adalah seorang muslim yakni H.Zainal Abidin Syah (1956-1961) yang merupakan sultan Tidore. Disusul Gubernur muslim lainnya, P.Parmuji, Acup Zaenal, Sutran dan Busiri. Sejak setelah Gubernur Busiri hingga sekarang, Kepala Daerah selalu dijabat oleh Kristen..
Saat ini disejumlah tempat, misalnya: Kokas, Kaimana, Patipi, Rumbati dan Semenanjung Onin, komunitas muslim semakin berkembang. Bahkan di kabupaten Jayawijaya terdapat perkampungan islam di walesi, hitigama, kurima, megapura, kurulu, assogima, dll.
Dan Fak-fak (kota tempat lahirnya sahabat kami: timur.. :P) boleh dikatakan sebagai “serambi Mekkah” selain yang di Aceh karena kawasan ini adalah pemasok mubaligh dan guru-guru agama ke pelosok Irian Jaya.. sehingga hal ini memacu efek domino syahadat ke berbagai daerah di papua…
Islam di Papua sejak 1214 M
Islam masuk Irian Jaya atas jasa Syekh Iskandar syah dari Samudera Pasai pada abad ke 13 Masehi tepatnya 17 Juli 1214. Sedangkan Samudera Pasai sendiri telah mengenal Islam sejak abad ke 7 Masehi. Dakwah Islam di Samudera pasai bergerak ke Filipina dan masuk ke Maluku Utara. Sehingga pada abad 18 M Sultan Tidore datang, Islam sudah di Irian..
Papua waktu itu namanya bukan Irian atau papua, tapi nama aslinya adalah NUU WAAR, yang artinya ‘negeri yang menyimpan cahaya rahasia’ hal ini berkaitan dengan sejarah perkembangan Islam disana. Pengubahan nama ini sengaja dibuat demikian untuk membentuk opini bahwa rakyat Irian berbeda dengan orang Jawa, karena mereka hitam dan keriting. Jawa adalah Islam dan rakyat Irian bukan seperti mereka. Demikian yang sengaja ditanamkan para missionaries pada rakyat Irian…
Dan pertanyaannya sekarang..
Benarkah Kristen menjadi mayoritas di papua sehingga menghalalkan mereka untuk menetapkan peraturan yang mengganggu kehidupan beragama umat lain??
Menurut Juhaidi, seorang aktifis GP Anshor, selisih penduduk non-muslim dan muslim di Manokwari tidak terpaut jauh. Ustadz Fadzlan Garamatan mengungkapkan bahwa pada tahun 1994 , sensus dilakukan pada penduduk Jayapura dan hasilnya 70% adalah muslim. Namun fakta ini ditolak oleh Pemda setempat…
Lalu bagaimana reaksi kita??
Bagaimana nasib saudara-saudara kita,
Saat ini??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar