Perusahaan boleh limbung karena krisis finansial, namun bukan berarti inovasi mandek. Itulah yang terjadi di General Motors.
Bekerja sama dengan perusahaan skuter, Segway, General Motos mengembangkan kendaraan berkapasitas dua penumpang. Kendaraan yang diberi nama Puma ini diharapkan bisa menjadi jalan keluar untuk mengatasi masalah kemacetan di dalam kota dan mengatasi polusi.
Prototipe Puma akan digelar di jalanan New York.
Puma yang aslinya singkatan dari Personal Urban Mobility and Accessibility ini bisa mengatasi polusi karena penggunaaan baterai. Puma tidak menggunakan bahan bakar konvensional.
GM berharap bisa menggaet partner lain untuk menyiapkan jalur khusus bagi Puma. Rencananya GM akan bekerja sama dengan pemerintah kota di AS atau kalangan universitas untuk proyek ini.
Jalur Puma ini nantinya akan digunakan untuk mengetes Puma itu sendiri, dan dengan fungsi communicator yang ada di Puma, bisa mengantarkan pengendara dengan aman ke tempat tujuan meski si pengendara tengah melakukan tugas lainnya.
Selain elektronik, Puma juga bisa digunakan secara manual, meski tidak diperkenankan untuk digunakan di jalan raya atau jalan tol.
Puma bisa melaju hingga 56 km per jam dan sekali charge, baterainya bisa bertahan untuk perjalanan sejauh 56 km.
"Proyek Puma menunjukkan solusi yang unik untuk bergerak dan berinteraksi di perkotaan, dimana lebih setengah populasi penduduk di dunia tinggal," ujar Vice President Research and Development GM Larry Burns seperti dikutip situs resmi GM.
"Bayangkan, kendaraan listrik yang kecil yang mengetahui ada kendaraan lain yang bergerak dan menghindari kendaraan itu. Kemudian kendaraan ini bisa terkoneksi ke internet, dan Anda bisa dengan mudahnya berpindah tempat, mencari tempat parkir dan bersosialisasi dengan klien anda," ujarnya.
Bekerja sama dengan perusahaan skuter, Segway, General Motos mengembangkan kendaraan berkapasitas dua penumpang. Kendaraan yang diberi nama Puma ini diharapkan bisa menjadi jalan keluar untuk mengatasi masalah kemacetan di dalam kota dan mengatasi polusi.
Prototipe Puma akan digelar di jalanan New York.
Puma yang aslinya singkatan dari Personal Urban Mobility and Accessibility ini bisa mengatasi polusi karena penggunaaan baterai. Puma tidak menggunakan bahan bakar konvensional.
GM berharap bisa menggaet partner lain untuk menyiapkan jalur khusus bagi Puma. Rencananya GM akan bekerja sama dengan pemerintah kota di AS atau kalangan universitas untuk proyek ini.
Jalur Puma ini nantinya akan digunakan untuk mengetes Puma itu sendiri, dan dengan fungsi communicator yang ada di Puma, bisa mengantarkan pengendara dengan aman ke tempat tujuan meski si pengendara tengah melakukan tugas lainnya.
Selain elektronik, Puma juga bisa digunakan secara manual, meski tidak diperkenankan untuk digunakan di jalan raya atau jalan tol.
Puma bisa melaju hingga 56 km per jam dan sekali charge, baterainya bisa bertahan untuk perjalanan sejauh 56 km.
"Proyek Puma menunjukkan solusi yang unik untuk bergerak dan berinteraksi di perkotaan, dimana lebih setengah populasi penduduk di dunia tinggal," ujar Vice President Research and Development GM Larry Burns seperti dikutip situs resmi GM.
"Bayangkan, kendaraan listrik yang kecil yang mengetahui ada kendaraan lain yang bergerak dan menghindari kendaraan itu. Kemudian kendaraan ini bisa terkoneksi ke internet, dan Anda bisa dengan mudahnya berpindah tempat, mencari tempat parkir dan bersosialisasi dengan klien anda," ujarnya.
Sumber :
www.alamaaaak.blogspot.com
0 comments:
Posting Komentar