AGV saat ini tengah mengembangkan desain pembuatan pelindung kepala yang melawan kebiasaan-kebiasaan pembuatan helm pada umumnya karena helm ini dibuat dengan desain yang berbeda. Umumnya cangkang atau tempurung helm disesuaikan dengan kepala pemakaiannya lalu ukuran busa di dalamnya disesuaikan ketebalannya dan yang terakhir di produksi secara masal.
Namun dengan alasan keamanan dan keselamatan, AGV mampu membuat helm yang benar-benar sesuai dengan ergonomi tiap kepala pemakainya. Layanan khusus ini menggunakan teknologi CD/DC. Dan, Valentino menjadi orang pertama yang memanfaatkan teknologi ini. Ini adalah sebuah pekerjaan yang rumit. Tidak hanya mengukur lingkar kepala, tapi untuk memulai proses pembuatan helm ini, kepala akan dipindai secara 3 dimensi. Kepala Valentino benar-benar dilakukan scanning. Data yang diperoleh akan menggambarkan bentuk kepala secara nyata.
AGV melakukan pengukuran dan menciptakan sebuah database yang menggambarkan karakteristik ukuran kepala dan indeks antropometri dalam bentuk digital. Dari data digital tersebut dibuatlah desain helm dan busa didalamnya yang sesuai dengan bentuk kepala Valentino Rossi.
Baru setelah fix, helm benar-benar dibuat nyata dan dilakukan berbagai pengetesan. Dari fitting dengan patung kepala , hingga dengan kepala langsung. Tes di terowongan angin juga dilakukan untuk menciptakan aerodinamika terbaik, efektifitas ventilasi dan mengetahui tingkat kebisingan yang terjadi.
Ini merupakan salah satu cara AGV menunjukkan bahwa produk mereka memiliki kualitas tinggi. Apalagi sebelumnya pembuat pelindung kepala asal Italia ini telah terbukti di ajang balap Moto GP.
Bagaimana menurut anda proses pembuatan helm tersebut? rumit bukan?
Dan satu hal lagi, ternyata bentuk kepala Valentino Rossi sedikit terlihat panjul apabila dilihat dari bentuk helm yang sudah jadi
0 comments:
Posting Komentar