Sejumlah mahasiswa melempar Polisi dengan batu saat bentrok dengan Polisi di Jalan Urip Sumoharjo Makassar, Kamis (9/12). Bentrokan terjadi ketika polisi berusaha membubarkan aksi mahasiswa yang menutup jalan saat menggelar unjuk rasa memeperingati Hari Anti Korupsi. Akibat bentrok tersebut puluhan mahasiswa terluka akibat tertembak peluru karet Polisi.
Aksi puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Sukabumi (Himasi) Kamis 8 Desember 2011, di halaman Kejaksaan Negeri (Kejari) Sukabumi, mendadak ricuh, setelah Kepala Kejaksaan Negeri Sukabumi, Zainul Djafri, mencengkeram leher seorang mahasiswa, Ronal Saepul.
Peristiwa itu memancing amarah mahasiswa. Mereka serentak berhamburan ikut menyerang kepala kejaksaan. Beruntung aparat kepolisian segera menarik Zainul masuk ke dalam gedung dan membuat blokade. Belum ada keterangan dari pihak Zainul mengenai peristiwa ini.
“Kami menuntut Kepala Kejaksaan Negeri Sukabumi diganti. Kami menolak perlakuan kasar ini. Besok kami datang lagi dengan masa lebih banyak,” ujar Koordinator Aksi Himasi, Rizal Amirulah, dengan nada marah.
Kericuhan nyaris berlanjut ketika para mahasiswa terus mencoba merangsek ke dalam gedung untuk mengejar Zainul. Tak berhasil menembus blokade polisi, mereka lantas melempari gedung kejaksaan dengan uang koin.
Ketika terjadi aksi saling dorong disertai saling pukul antara mahasiswa dan aparat kepolisian, kamera milik seorang fotografer dari media lokal sempat terkena hantaman kayu tiang bendera.
Setelah melempar koin, massa yang masih panas, lalu membakar ban mobil di halaman kejaksaan. Aksi bubar setelah polisi berhasil menenangkan para pengunjuk rasa.
sumber : http://www.tempo.co/read/news/2011/12/08/078370680/Mahasiswa-Dicekik-Kejari-Sukabumi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar