10 Burung Cendrawasih Terindah di Dunia

Ada lebih dari tiga lusin spesies dalam keluarga Paradisaeidae, atau lebih dikenal dengan bird of paradise. Ada sekitar 13 Genus dari burung-burung ini dan yang paling terkenal adalah anggota genus Paradisaea. Di Indonesia kita menyebutnya dengan burung cendrawasih. Bercirikan dengan warna yang mencolok dan cerah, bulu berwarna kuning, biru, merah, dan hijau. Dengan warna-warna yang demikian mereka menjadi burung paling indah dan menarik di dunia, sehingga disebut sebagai burung dari surga. Burung cendrawasih banyak ditemukan di Papua atau Papua Nugini dan pulau-pulau sekitarnya, termasuk juga Australia Timur. Sayangnya keberadaan burung ini semakin berkurang seiring dengan banyaknya perburuan liar yang tidak bertanggung jawab.

1. Lesser bird of paradise (Paradisaea minor)
cendrawasih terindah
The Lesser bird of paradise dikenal dengan nama Cendrawasih kuning kecil. Burung ini berukuran sedang dengan panjang sekitar 32 cm, berwarna merah-coklat dengan mahkota kuning dan punggung atas kuning kecoklatan.Burung jantan memiliki tenggorokan berwarna zamrud-hijau tua, sepasang ekor panjang dan dihiasi dengan bulu hiasan sayap yang berwarna kuning di daerah pangkal berwarna putih di daerah luarnya. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan, memiliki kepala berwarna coklat tua, dada berwarna putih dan tanpa dihiasi bulu-bulu hiasan. Daerah penyabaranya meliputi seluruh hutan bagian utara Papua Nugini, dan pulau-pulau di dekat Misool dan Yapen.

2. Raggiana bird of paradise (Paradisaea Raggiana)
cendrawasih terindah
The Raggiana bird of paradise dikenal juga dengan nama Count Raggi’s bird of paradise. Burung ini juga yang paling dikenal sebagai burung Cendrawasih. Habitat burung ini terdistribusi secara luas di Pulau Irian selatan dan timur laut. Memiliki panjang 34 cm panjang, berwarna merah-coklat keabu-abuan, iris kuning dan kaki berwarna cokelat keabu-abuan. Burung jantan memiliki mahkota kuning, tenggorokan zamrud-hijau tua dan kerah kuning di antara tenggorokan. Warna bulu sayap bervariasi dari merah ke jingga tergantung subspesies. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan, dengan muka berwarna coklat dan tidak punya bulu-bulu hiasan.

3. Astrapia Ribbon-tailed (Astrapia mayeri)
cendrawasih terindah
Ini adalah salah satu burung cendrawasih yang paling spektakuler. Namanya Astrapia Ribbon-tailed dan memiliki bulu ekor terpanjang dalam kaitannya dengan ukuran tubuh, panjangnya mencapai lebih dari tiga kali panjang tubuhnya. Panjang burung dewasa mencapai 32 cm dengan ekor burung jantan yang bisa mencapai 1 meter. Burung jantan memiliki warna hitam dan hijau zaitun sedangkan burung betina berwana coklat. Burung jantan memilki ekor panjang berbentuk pita berwarna putih. Daerah penyebarannya ada di bagian tengah Pulau Irian.

4. Blue bird of paradise (Paradisaea rudolphi)
cendrawasih terindah
Namanya mengingatkan nama salah satu angkutan Taksi di Indonesia. Burung ini berukuran sekitar 30 cm, berwarna hitam, iris warna coklat gelap, kaki abu-abu. Burung jantan dihiasi dengan bulu sayap dengan dominasi warna ungu biru. Sehingga disebut juga dengan Cendrawasih Biru. Blue Bird of Paradise adalah burung endemik Papua Nugini. Daerah penyebarannya meliputi pegunungan tenggara Papua Nugini.

5. Riflebird Paradise (Ptiloris paradiseus)
cendrawasih terindah
Kalau anda pernah melihat film Planet Earth, maka anda akan melihat burung ini. Burung ini memiliki panjang sekitar 30 cm dengan burung jantan berwarna hitam dengan warna-warni mahkota biru kehijauan, kaki hitam, iris coklat gelap dan mulut kuning. Burung betina jenis ini berwarna coklat zaitun. Merupakan endemik di Australia timur, Riflebird juga tersebar di hutan hujan di New South Wales dan pusat Queensland. Burung jantan dapat mengembangkan sayapnya dan memamerkannya seraya bergerak ke kanan dan ke kiri di hadapan burung betina untuk memikat mereka.

6. Red bird of paradise (Paradisaea rubra)
cendrawasih terindah
Kita menamakannya Cendrawasih Merah, panjang sekitar 33cm berwarna kuning dan coklat, serta berparuh kuning. Burung jantan dewasa bisa mencapai 72cm termasuk bulu-bulu hiasannya yang berwarna merah darah dengan ujung berwarna putih pada bagian sisi perutnya. Bulu muka berwarna hijau zamrud gelap dan diekornya terdapat dua buah tali yang panjang berbentuk pilin ganda berwarna hitam. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan, dengan muka berwarna coklat tua dan tidak punya bulu-bulu hiasan. Merupakan endemik dari Indonesia, Cendrawasih Merah hanya ditemukan di hutan dataran rendah pada pulau Waigeo dan Batanta di kabupaten Raja Ampat, provinsi Irian Jaya Barat.

7. Lawes’s Parotia (Parotia Lawesii)

Parotia lawesii berukuran sedang sampai dengan 27 cm). Daerah penyebarannya meliputi hutan pegunungan di tenggara dan timur Papua Nugini. Burung jantan memiliki warna hitam dengan kening putih, warnawarni tengkuk biru ungu dan emas bulu dada hijau. Dihiasi dengan tiga kawat hias kepala dari belakang setiap mata dan memanjang mengapit bulu yang berwarna hitam. Burung betina berwarna coklat dengan kepala burung gelap, iris kuning dan gelap.

8. King of Saxony bird of paradise (Pteridophora alberti)
cendrawasih terindah
King of Saxonyi adalah sejenis burung pengicau berukuran kecil, dengan panjang sekitar 22cm. Burung jantan dewasa mempunyai bulu berwarna hitam dan kuning tua, dikepalanya terdapat dua helai bulu kawat bersisik biru-langit mengilap seperti panji yang panjangnya mencapai 40cm dan dapat ditegakkan pada waktu memikat betina. Oleh karenanya burung ini dimakan Cendrawasih Panji. Bulu mantel dan punggung tumbuh memanjang berbentuk tudung berwarna hitam. Iris mata berwarna coklat tua, kaki berwarna abu-abu kecoklatan dan paruh berwarna hitam dengan bagian dalam mulut berwarna hijau laut. Burung betina berwarna abu-abu kecoklatan dengan garis-garis dan bintik gelap. Betina berukuran lebih kecil dari burung jantan dan tanpa dihiasi mantel atau bulu kawat hiasan. Daerah penyebarannya ada di hutan pegunungan pulau Irian.

9. Wilson’s Bird of Paradise (Cicinnurus respublica)
cendrawasih terindah
Wilson’s Bird of Paradise berukuran lumayan kecil sampai dengan 21 cm. Burun jantan adalah berwarna merah dan hitam dengan jubah kuning di leher, mulut hijau muda, kaki biru dan dua bulu ekor berwarna ungu yang melengkung. Semetara itu betina berwarna kecoklatan dengan mahkota biru. Merupakan endemik Indonesia, dengan daerah penyebaran di bukit dan hutan hujan dataran rendah Kepulauan Waigeo dan Batanta dari Papua Barat.

10. Princess Stephanie’s Astrapia (Astrapia stephaniae)
cendrawasih terindah
Stephanie Astrapia berukuran sekitar 37 cm, burung ini berwarna hitam dengan warna-warni kepala biru-hijau dan ungu, disamping itu memiliki bulu ekor panjang hitam keungunan. Burung betinanya berwarna coklat gelap dengan kepala hitam kebiruan. Habitat aslinya ada di pegunungan di pusat dan timur Papua Nugini.

sumber: http://hermawayne.blogspot.com/2011/01/10-burung-cendrawasih-terindah-di-dunia.html
Silakan Masuk

7 Jalan Raya Termahal Di Dunia

1. Fifth Avenue (New York City)
Price-per-square foot, per year : $1,850 Price in 2007 : $1,500


Meski ada banyak atraksi yg ditawarkan New York, tetapi sulit menemukan tempat orang berkumpul yang paling ramai selain di Fifth Avenue dari Central Park sampai Bryant Park. Meskipun itu melewati Saks, Cartier, Bergdorf Goodman sampai the Apple Store, branding Fifth Avenue berpengaruh ke retailer dan berpeluang mendapatkan penghasilan besar. Hasilnya, harga sewa disini paling mahal di dunia dan tetap bertahan hingga sekarang.

2. Causeway Bay (Hong Kong)
Price-per-square foot, per year: $1,200 Price in 2007: $1,200


Madison Avenue adalah lokassi termahal kedua di New York City. Bagaimanapun tidak terlihat bahwa kawasan itu sekuat Fifth Avenue untuk tahun2 mendatang. Menurut Gene Spiegelman, executive director of retail services at Cushman & Wakefield, kesempatan disitu sudah hilang dan retailer mencoba meminta harga yang lebih murah.

3. Madison Avenue (New York City)
Price-per-square foot, per year: $1,200 Price in 2007: $1,200


Madison Avenue adalah lokassi termahal kedua di New York City. Bagaimanapun tidak terlihat bahwa kawasan itu sekuat Fifth Avenue untuk tahun2 mendatang. Menurut Gene Spiegelman, executive director of retail services at Cushman & Wakefield, kesempatan disitu sudah hilang dan retailer mencoba meminta harga yang lebih murah.

4. Avenue Des Champs (Paris)
Price-per-square foot, per year: $1,134 Price in 2007: $922


Sedikit sekali jalan di dunia yang terintegrasi dengan high-end fashion seperti the Champs-Elysees. Properti di kawasan itu berkembang menjadi mega stores, seperti the 20,000-square-foot Louis Vuitton showroomVirgin Atlantic shops, dimana itu adalah toko paling besar mereka di seluruh Eropa.

5. Via Montenapoleone (Milan)
Price-per-square foot, per year: $983 Price in 2007


Milan adalah ibukota fashion Italia, dan Via Montenapoleone adalah jalan yang menawarkan pusat perbelanjaan terbaik. Semua yang kamu bayangkan–dari Gucci dan Louis Vuitton hingga Prada and Salvatore Ferragamo–dapat ditemukan disini.

6. Via Condotti (Rome)
Price-per-square foot, per year: $909 Price in 2007


Kunci untuk harga retail sedang stagnan. Dimanapun tempat yang terdapat banyak turis berkumpul sepertinya adalah tempat dimana ditemukannya retail properti termahal. Itu membuat Via Condotti, dekat the Spanish Steps, adalah tempat untuk fine shops. Jalan yang pernah dikisahkan beberapa penulis seperti Lord Byron, John Keats and Percy Shelley sekarang menjelma menjadi tempat penjualan barang2 mewah seperti Valentino and Hermes.

7. East 57th Street (New York City)
Price-per-square foot, per year: $900 Price in 2007: $900


East 57th Street berada diantara tempat yang paling strategis untuk retailer di New York, yaitu Madison Avenue and Fifth Avenue. Pengunjung menginap di Four Seasons–salah satu hotel termahal di Manhattan–dimana jika mereka ingin belanja, cukup hanya dengan melangkahkan kaki di depan pintu mereka. Banyak pilihan tersedia, dimulai dari Tiffany & Co. pojokan Fifth dan bergerak turun ke Tourneau di ujung Madison.

SUMBER:
Silakan Masuk

Ini Dia Gorilla Yang Jago Breakdance [Heboh]


Seekor gorila jantan di Calgary Zoo, Kanada, berhasil memukau banyak orang. Gorila ini bisa menari breakdance dan menjadikan hal itu sebagai aksi favoritnya. Seperti apa?



Sebuah video menampilkan, Zola (8) secara ritmis menghentak-hentakkan kakinya dan melakukan gerakan tari, termasuk breakdance. Pejabat kebun binatang mengatakan seperti ditulis Calgary Herald, video itu langsung diunggah ke Facebook dan YouTube.

Hingga Selasa (22/6) ini, video yang diiringi musik elektronik itu telah disaksikan 240.148 orang dan sebanyak 810 orang menyukai video ini. Seperti terlihat, gorila jantan ini terus menggerak-gerakkan kaki dan mulutnya.

Pihak kebun binatang mengaku tak melatih gorila ini untuk bisa menari. Zola sudah berada di Alberta selama dua tahun. Awalnya, dia merupakan penghuni di Bronx Zoo di New York. Seperti diketahui, gorila ini merupakan binatang yang masuk daftar spesies terancam.
Silakan Masuk

Ini Dia Tongkat Pengganti Kayu Bakar Terbaru


'Kayu bakar' untuk api unggun ini lebih bersih dan tidak menghasilkan polusi. Bahan bakarnya bioetanol.




Di musim liburan sekarang ini, sepertinya asyik jika kita pergi berkemah dengan teman-teman. Berkemah tentu tidak seru tanpa api unggun. Tapi api unggun membutuhkan kayu dan hasil pembakaran kayu menghasilkan asap polutan yang mencemari udara dan mengganggu pernapasan.

Atas alasan itulah, Ecosmart menciptakan 'kayu bakar' model baru. Kayu bakar bernama Ecostix ini sejatinya bukanlah kayu, melainkan tongkat stainless steel.

Desainernya, Hiroshi Tsunoda, mengatakan, EcoStix berbahan bakar bioetanol. Bioetanol adalah bahan bakar penghasil panas yang lebih bersih untuk lingkungan. Disebut lebih bersih karena hasil pembakarannya adalah karbon dioksida yang dapat diurai tumbuhan untuk proses fotosintesis.

Ecostix membutuhkan sekitar tiga liter bioetanol untuk bisa menyala selama delapan jam tanpa henti. Bentuknya didesain dapat berdiri dan mudah dipindah-pindahkan.

Pengganti kayu bakar ini tidak akan menghasilkan bau asap yang mengganggu pernapasan atau jelaga yang mengotori lingkungan. Namun seperti halnya kayu bakar, ia dapat menghasilkan api unggun yang sama indahnya dan sama hangatnya, tapi lebih bersih.

EcoStix masuk dalam nominasi Australian International Design Awards.
Silakan Masuk

Tempat Bunuh Diri Paling Laris di Amerika "Romance of the Death"





Kemegahan….keindahan……cantiknya jembatan ini mengundang dan menciptakan sensasi tersendiri bagi setiap mereka yang mau bunuh diri. Tempatnya Romance of the Death?Di tahun 2004, seorang pembuat film bernama Eric Steel meluangkan waktu hampir sepanjang tahun itu untuk membuat film San Fransisco Golden Gate Bridge. Yang menarik perhatian dia dan menjadi tujuan utamanya adalah untuk “menangkap” gambar-gambar dari orang orang yang bunuh diri. Ia ingin melihat sebuah fenomena di San Fransisco ketika begitu banyaknya orang-orang yang memilih jembatan ini sebagai sara bunuh diri mereka. Jembatan yang menjembatani nyawa mereka, entah ke sorga atau neraka pilihan mereka. Lalu kenapa jembatan ini yang banyak dipilih? Steel sangat sukses dengan usahanya itu.


Menurut beberapa catatan yang berhasil dikumpulkan, jembatan tersebut setidaknya telah menjadi tempat untuk paling kurang 1300 orang yang memilih mengakhiri jiwa mereka sendiri. Menjadikan tempat ini sebagai tempat bunuh diri terlaris dalam sejarah Amerika, dan sangat mungkin dalam sejarah dunia, sejak jembatan tersebut dibuka pada tahun 1937. Biaya pembangunan jembatan itu sendiri tidak kurang dari 35 juta USD.
Ia memperkirakan bahwa rata-rata satu orang setiap dua minggu melakukan bunuh diri di jembatan ini. Tapi angka sesungguhnya mungkin malah lebih tinggi dari jumlah yang ia perkirakan, sebab banyak yang jasadnya tidak diketemukan. Sebab lain adalah sebagian besar yang bunuh diri terjadi pada malam hari, dan jasad mereka tak ditemukan.
Tempat bunuh diri yang mengasyikkan? Apalagi ketika sunset tiba….(Pic: GoldenGates off. site)Steel membuat film documentary berjudul “The Bridge” ia juga menyertakan interview terhadap beberapa teman dan keluarga dari beberapa yang bunuh diri dan tertangkap kameranya. Film yang dibuat Steel juga banyak menggali tentang apa yang menyebabkan jembatan tersebut menjadi tempat terpopuler dan menjadi tempat faforit untuk bunuh diri.

Tapi ada sesuatu yang tidak tersentuh film ini, yaitu yang menjadi perdebatan panjang atas pertanyaan ini : Apa kira-kira -jika ada- yang seharusnya dibuat atau dibangun agar supaya orang menjadi kapok melompat dari jembatan itu? Dengan kata lain, apa yang sekiranya dapat mempersulit orang untuk lompat dari atas jembatan itu?
Kalau mau dilihat dari lokasi bagi para pejalan kaki di sepanjang jembatan itu tetap menunjukan sesuatu yang original. Tidak ada perubahan, misalnya pagar pengaman dibangun lebih tinggi lagi, sebab dengan pagar yang cuma beberapa meter tersebut membuat orang dengan mudahnya panjat dan terjun bebas kebawah. Padahal jarak dari jembatan tersebut ke dasarnya minta ampun tingginya! Mengerikan, tapi mengasyikkan bagi mereka yang kepepet untuk bunuh diri.Dalam documentary Steel, memang terlihat betapa susahnya bagi mereka yang “bergulat” dengan keputusan mereka untuk bunuh diri. Terlihat orang-orang yang berjalan bolak-balik bermenit-menit bahkan ber jam-jam sebelum akhirnya menemukan keberanian diri untuk melompat dan mengakhiri perjuangan hidup di dunia nyata ini. Mereka berjuang keras dalam mengambil keputusan, mau mati atau tetap hidup? Tapi toh mereka lebih memilih jalan pintas mengakhiri hidup. Bunuh diri bagi mereka adalah pilihan.

Nah, menurut catatan dan hitungan Steel bahwa ternyata ada 1 dari 50 yang lompat tersebut selamat. Jadi kalau 100 yang lompat, kurang lebih ada 2 yang selamat. Steel berhasil mewawancarai satu dari beberapa yang selamat tersebut. Seorang anak muda yang sangat depresi bilang keputusannya untuk bunuh diri adalah dikarenakan stress dan depresi yang amat sangat. Ia tak mampu meng-handle-nya. Anak muda itu melanjutkan sedetik setelah ia lompat dari jembatan tersebut, secepat itu pulalah ia menyesali tindakannya bunuh diri (Tad Friend, ditahun 2003 menulis sebuah artikel di New Yorker, ia menulis kisah dari beberapa mereka yang selamat dari percobaan bunuh diri itu yang kurang lebih sama dengan sensasi perasaan yang dirasakan anak muda tersebut). Apakah penyesalan memang selalu datang di belakang…?

Mari kita simak pernyataan seorang gadis muda yang mengakhiri kehidupan fananya dengan melompat dari jembatan itu. Gadis bernama Marissa Imrie yang baru berusia 14 tahun itu, masih sangat muda, hanyalah satu diantara 1300 lebih individu yang mati karena melompat dari jembatan itu. Sebelum membunuh dirinya sendiri, gadis belia itu menulis sepucuk note dan tertulis demikian: “Everyone is better off without this fat, disgusting, boring girl.” Artinya, “Setiap orang akan lebih baik tanpa gadis gemuk, menjijikkan, dan membosankan ini.” Sebuah pernyataan orang yang stress dan frustasi.

Ada beberapa penelitian tentang percobaan bunuh diri yang menyatakan bahwa ” suicide attempts are often impulsive acts, and people who can be, as it were, talked down from the ledge rarely go on to kill themselves later ” Ada juga sebuah studi yang dilakukan pada tahun 1978 terhadap mereka yang berhasil menggagalkan niat mereka untuk bunuh diri dari atas jembatan, dan hasilnya? Bahwa beberapa tahun kemudian hampir semua mereka tetap hidup atau meninggal karena penyebab yang wajar, misalnya sakit dan atau karena usia lanjut. Rupa-rupanya mereka yang gagal bunuh diri (baca: selamat dari upaya bunuh diri) akhirnya kapok. Bahwa menjelang mati bunuh diri ternyata sangat tidak enak. “Sensasi Neraka” begitu terasa dan melahirkan penyesalan amat sangat. Oleh sebab itu, akhirnya mereka berupaya hidup wajar dan hidup lebih baik lagi.

Apa yang menyebabkan The Golden Gate Bridge menjadi tempat bunuh diri yang sangat berbahaya adalah justru dikarenakan secara nyata tempat tersebut sama sekali tidak mengundang rasa takut bagi mereka yang akan bunuh diri. Jembatan tersebut juga menyediakan “sesuatu” yang menurut seorang penulis buku dikatakan sebagai “fatal grandeur” yang menarik minat bagi mereka yang akan bunuh diri secara emosional, mereka yang ingin bunuh diri secara “nyaman”. Sehingga banyak pula yang mengistilahkannya sebagai “beautiful death” atau bahkan “romantic death“. Keindahan dan kemegahan jembatan tersebut menjadikannya sebagai “penghantar kematian” yang nyaman dan elok.


Tapi rupa-rupanya isu-isu bunuh diri dari jembatan tersebut akhirnya mampu menarik perhatian beberapa departement. Isu ini bahkan telah masuk dalam list new urgency, di mana beberapa waktu yang lalu aparat setempat telah menyiapkan beberapa rencana kedepan untuk menjadikan jembatan tersebut less suicide-friendly. Jadi tingkat “kenyamanan” dan “sangat bersahabat” dari jembatan ini akan dibabat habis. Kalau perlu mungkin akan dijadikan tempat yang angker untuk bunuh diri.
Saat dibangun pertama kali jembatan itu memang memiliki design yang memungkinkan ratusan orang bunuh diri, padahal hal itu seharusnya tak terjadi bila ada perasaan takut dan ngeri bagi mereka yang sekiranya coba-coba bunuh diri ditempat itu. Nuansa angker dan mengerikan tentu akan menjadi daya tolak mereka yang berkeinginan bunuh diri. Kalau jembatan yang indah nan cantik, tentu memiliki daya tarik.

Seorang anak muda lagi dibujuk oleh petugas patroli jalan raya atau California Highway Patrol supaya tidak melompat dari atas jembatan, dalam usaha percobaan bunuh dirinya. Terekam kamera dan dimuat di Suicide.org.
Salah satu yang terlihat aneh setelah jembatan tersebut selesai dibangun, kenapa pagar penghalangnya hanya segitu pendeknya? Sangat memudahkan mereka yang mau terjun bebas menggapai kematiannya, melompat ke bawah. Mungkin tingginya tidak lebih dari 1.2 meter. Pertanyaannya, kenapa pembatasnya begitu rendah? Ternyata dari official site-nya Golden Gates Bridge ditemukan jawabab ini: Karena Joseph Strauss, pimpinan para insinyur kala itu, tinggi badannya rupa-rupanya hanya sekitar 1.60cm. Nah, ia justru menginginkan untuk dapat melihat sisi di sebelah pagar pembatas itu, dan akhirnya dengan serta-merta ia mengganti original plan pembuatan pembatasnya yaitu, yang seharusnya sekitar 2-3 meter.

Lalu adakah cara lain, selain membentuk kembali jembatan tersebut untuk mengurangi percobaan bunuh diri? Bagi mereka yang menaruh keprihatin terhadap masalah klasik bunuh diri, tentu punya alternative-alternative atau juga pendekatan-pendekatan lain dalam menghadapi kasus maraknya bunuh diri tersebut.
Artikel yang ditulis oleh Tad Friend ketika membuat sebuah tulisan tentang fenomena bunuh diri dari atas jembatan Golden Gate tersebut diakhiri dengan cerita ini :Ada seorang dokter yang selama bertahun-tahun gagal membuat “penghalang” bagi mereka yang akan bunuh diri dari jembatan tersebut. Pada suatu ketika ia mengunjungi apartement seorang pemuda yang baru saja melompat bunuh diri dari atas jembatan Golden Gate itu. Dokter ini menemukan catatan kecil, yang berbunyi demikian : “Saya akan berjalan ke jembatan itu. Jika ada satu saja orang yang tersenyum padaku dalam perjalanan tersebut, saya tidak akan lompat dari atas jembatan itu”.

(Apakah dunia yang kita tinggali saat ini didiami orang-orang yang kurang senyum, kurang peduli, kurang berbagi? Sehingga depresi, stress dan frustasi menghantar banyak orang untuk bunuh diri? Aaaah, rasa-rasanya perlu penelitian lebih lanjut akan hal itu, walau tentu terlihat ada benarnya.)
Catatan kecil sekaligus pertanyaan: Bunuh diri itu adalah suatu hobi atau bukan yah?
sumber : forum.vivanews.com 
Silakan Masuk