Zaman Prasejarah mendengar kata-kata itu apa yang pertama akan anda bayangkan. ya tentu saja kehidupan purba, suasana mencekam, atau bahkan Dinosaurus. Tapi tahukah anda bahwa di Zaman Prasejarah hidup berbagai hewan mengagumkan selain dari jenis Dinosaurus. Seperti apakah hewan-hewan tersebut?, Berikut 10 hewan menggumkan yang pernah hidup pada zaman prasejarah.
1. Mammoth ( Mammuthus Primigenius)
Hewan yang sekilas mirip gajah purba ini pernah hidup pada zaman Pleistosen (sekitar 1.808.000 hingga 11.500 tahun yang lalu) dengan ukuran tubuh yang lebih besar dari jenis gajah normal yang hidup sekarang. Berat badan mammoth dewasa bisa mencapai 6-8 ton, dengan gading yang berbentuk kurva melingkar kearah dalam dan bulu yang agak panjang. Ditengah perdebatan, banyak ilmuwan yang meyakini bahwa kepunahan gajah purba ini disebabkan oleh perubahan iklim global dan perburuan oleh manusia.
2. Smilodon/Sabretooth.
Smilodon atau yang lebih di kenal dengan nama sabertooth kucing besari ini memiliki gigi taring yang luar biasa besar dan panjang. Ukuran taringnya ini bisa mencapai 30 cm panjangnya, hingga cukup kuat untuk melukai atau membunuh seekor mammoth, dan hewan-hewan lain yang ukurannya lebih besar darinya. Smilodon juga terkenal karna keganasannya, yang paling luar biasa dari Smilodon dia adalah satu - satunya kucing pra sejarah yang diketahui telah mengakibatkan kepunahan suatu spesies hewan. Korban keganasannya adalah predator buas lain, yaitu hewan bertaring dari jenis marsupial ( hewan berkantung ) , Thylacosmilus. Smilodon hidup 10.000 tahun yang lalu, yang berarti kemungkinkan pernah hidup berdampingan dengan manusia.
3. Coelacanth
Kata coelacanth berasal dari bahasa Yunani coelia (berongga) dan acanthus(duri) merujuk pada duri siripnya yang berongga Coelacanth diperkirakan sudah punah sejak akhir masa Cretaceous 65 juta tahun yang lalu, sampai sebuah spesimen ditemukan di timur Afrika Selatan, di perairan sungia Chalumna tahun 1938. Sejak itu Coelacanth telah ditemukan di Komoro, perairan pulau Manado Tua di Sulawesi, Kenya, Tanzania, Mozambik, Madagaskar dan taman laut St. Lucia di Afrika Selatan. Di Indonesia, khususnya di sekitar Manado, Sulawesi Utara, spesies ini oleh masyarakat lokal dinamai ikan raja laut. Coelacanth memiliki ciri khas ikan-ikan purba, ekornya berbentuk seperti sebuah kipas, matanya yang besar, dan sisiknya yang terlihat tidak sempurna (seperti batu). Di Bunaken pernah ditemukan seekor coelacanth hidup berenang dengan bebasnya. Ukurannya kira-kira 2/3 tubuh orang dewasa dan tubuhnya berwarna ungu gelap.
4. Deinotherium
Deinotherium adalah kerabat raksasa dari gajah modern yang muncul di Pertengahan Miosen dan berlanjut hingga Awal Pleistocene. Dalam kehidupannya Deinotherium sama seperti gajah modern, kecuali belalainya yang lebih pendek, dan ia memiliki gading melengkung yang melekat di rahang bawahnya. Deinotherium adalah mamalia darat terbesar ketiga didunia, hanya Indricotherium dan Mammoth Sungai Songhua (Mamuthus Sungari) yang menandinginya (walaupun Mammuthus imperator bisa hamppir sebesarMammuthus Sungari). Deinotherium jantan dapat tumbuh setinggi 3,5 hingga 4,2 meter pada pundaknya, walaupun beberapa spesimen besar bisa mencapai 5 meter. Beratnya diperkirakan mencapai 5 sampai 10 ton, dengan jantan besarnya yang dapat mencapai 14 ton[2].
5. Longisquama Insignis.
Longisquama insignis merupakan kadal purba yang sangat unik karena memiliki serangkaian bulu yang berdiri tegak di sepanjang punggungnya. Struktur "bulu" tersebut hingga kini masih menjadi bahan perdebatan dikalangan para peneliti. Beberapa peneliti meyakini bahwa struktur panjang yang tumbuh di punggung Longisquama bukanlah sejenis bulu, melainkan sisik yang umumnya dapat kita temukan pada reptil seperti Iguana. Longisquama hidup pada pertengahan hingga akhir periode Triassic (230 – 225 juta tahun silam).
6. Ambulocetus
Inilah salah satu makhluk purba yang banyak diklaim para penganut Neo-Darwinisme sebagai bukti kuat periode transisi spesies makhluk laut ke darat. Ambulocetus, hewan purba dengan perawakan mirip campuran nenek moyang paus dan berang-berang hidup di wilayah yang kini disebut sebagai Pakistan modern sekitar 50 juta tahun lalu. ia hidup di masa Eosen sekitar 50-49 juta tahun lalu. Dengan wujud seperti buaya mamalia sepanjang 3 meter, jelas hewan ini hidup amfibius (tinggal di dekat air), dan kaki belakangnya beradaptasi lebih baik untuk berenang dibanding berjalan di darat, dan mereka biasa berenang dengan menggerakkan tubuhnya secara vertikal, seperti linsang dan paus.
7. Chalicotherim
Chalicotherium adalah salah satu dari megafauna dari zaman Miosen. Chalicotherium itu adalah perissodactyl yaitu, mamalia yang bejalan dengan jumlah ganjil jari kaki pada kakinya. Hal yang paling penting tentang Chalicotherium adalah bentuk kaki-kaki depannya secara signifikan lebih panjang dari kaki belakangnya sehingga pada saat ia berjalan sedikit seperti gorilla modern.
8. Macrauchenia
Macrauchenia muncul dalam catatan fosil sekitar 7 juta tahun lalu di amerika Selatan pada zaman Miosen . Macrauchenia memiliki tubuh yang mirip dengan unta dengan kaki kokoh, leher panjang dan kepala yang relative kecil. yang unik dari Macrauchenia adalah hewan ini memiliki belalai seperti yang ada pada gajah namun lebih pendek. Macrauchenia adalah hewan herbivora yang menyenangi rumput atau daun dari pohon. Para ilmuan percaya bahwa iya mengunakan belalainya untuk menangkap daun dan makanan lainya.
9. The Moa.
Moa adalah burung terbang terbesar yang punah pada tahun 1700-an atau 1800-an. Burung besar ini tinggal di hutan dataran rendah di kepulauan Selandia Baru. Moa memiliki tubuh besar, kepala kecil, leher panjang, kaki tebal, dan paruh besar. Ada 11 jenis moa. Yang terbesar itu hampir 11,5 kaki (3,5 m) tinggi dan beratnya mungkin 700 Pound (320 kg). moa ini merupakan hewan herbivora (pemakan tumbuhan) ia memakan buah dan beberapa bahan tanaman (seperti daun).
10. Arthropluera Armata
Arthropleura Armata hewan yang sekilas mirip kelabang raksasa ini hidup sekitar 300 juta tahun yang lalu. Hewan menakutkan memiliki panjang sekitar 8 kaki atau 3 meter sungguh menakjubkan. Arthropleura Armata merupakan salah satu hewan invertebrata pertama di darat dan kemungkinan besar hewan ini adalah predator.[surgaberita.blogspot.com]
1. Mammoth ( Mammuthus Primigenius)
Hewan yang sekilas mirip gajah purba ini pernah hidup pada zaman Pleistosen (sekitar 1.808.000 hingga 11.500 tahun yang lalu) dengan ukuran tubuh yang lebih besar dari jenis gajah normal yang hidup sekarang. Berat badan mammoth dewasa bisa mencapai 6-8 ton, dengan gading yang berbentuk kurva melingkar kearah dalam dan bulu yang agak panjang. Ditengah perdebatan, banyak ilmuwan yang meyakini bahwa kepunahan gajah purba ini disebabkan oleh perubahan iklim global dan perburuan oleh manusia.
2. Smilodon/Sabretooth.
Smilodon atau yang lebih di kenal dengan nama sabertooth kucing besari ini memiliki gigi taring yang luar biasa besar dan panjang. Ukuran taringnya ini bisa mencapai 30 cm panjangnya, hingga cukup kuat untuk melukai atau membunuh seekor mammoth, dan hewan-hewan lain yang ukurannya lebih besar darinya. Smilodon juga terkenal karna keganasannya, yang paling luar biasa dari Smilodon dia adalah satu - satunya kucing pra sejarah yang diketahui telah mengakibatkan kepunahan suatu spesies hewan. Korban keganasannya adalah predator buas lain, yaitu hewan bertaring dari jenis marsupial ( hewan berkantung ) , Thylacosmilus. Smilodon hidup 10.000 tahun yang lalu, yang berarti kemungkinkan pernah hidup berdampingan dengan manusia.
3. Coelacanth
Kata coelacanth berasal dari bahasa Yunani coelia (berongga) dan acanthus(duri) merujuk pada duri siripnya yang berongga Coelacanth diperkirakan sudah punah sejak akhir masa Cretaceous 65 juta tahun yang lalu, sampai sebuah spesimen ditemukan di timur Afrika Selatan, di perairan sungia Chalumna tahun 1938. Sejak itu Coelacanth telah ditemukan di Komoro, perairan pulau Manado Tua di Sulawesi, Kenya, Tanzania, Mozambik, Madagaskar dan taman laut St. Lucia di Afrika Selatan. Di Indonesia, khususnya di sekitar Manado, Sulawesi Utara, spesies ini oleh masyarakat lokal dinamai ikan raja laut. Coelacanth memiliki ciri khas ikan-ikan purba, ekornya berbentuk seperti sebuah kipas, matanya yang besar, dan sisiknya yang terlihat tidak sempurna (seperti batu). Di Bunaken pernah ditemukan seekor coelacanth hidup berenang dengan bebasnya. Ukurannya kira-kira 2/3 tubuh orang dewasa dan tubuhnya berwarna ungu gelap.
4. Deinotherium
Deinotherium adalah kerabat raksasa dari gajah modern yang muncul di Pertengahan Miosen dan berlanjut hingga Awal Pleistocene. Dalam kehidupannya Deinotherium sama seperti gajah modern, kecuali belalainya yang lebih pendek, dan ia memiliki gading melengkung yang melekat di rahang bawahnya. Deinotherium adalah mamalia darat terbesar ketiga didunia, hanya Indricotherium dan Mammoth Sungai Songhua (Mamuthus Sungari) yang menandinginya (walaupun Mammuthus imperator bisa hamppir sebesarMammuthus Sungari). Deinotherium jantan dapat tumbuh setinggi 3,5 hingga 4,2 meter pada pundaknya, walaupun beberapa spesimen besar bisa mencapai 5 meter. Beratnya diperkirakan mencapai 5 sampai 10 ton, dengan jantan besarnya yang dapat mencapai 14 ton[2].
5. Longisquama Insignis.
Longisquama insignis merupakan kadal purba yang sangat unik karena memiliki serangkaian bulu yang berdiri tegak di sepanjang punggungnya. Struktur "bulu" tersebut hingga kini masih menjadi bahan perdebatan dikalangan para peneliti. Beberapa peneliti meyakini bahwa struktur panjang yang tumbuh di punggung Longisquama bukanlah sejenis bulu, melainkan sisik yang umumnya dapat kita temukan pada reptil seperti Iguana. Longisquama hidup pada pertengahan hingga akhir periode Triassic (230 – 225 juta tahun silam).
6. Ambulocetus
Inilah salah satu makhluk purba yang banyak diklaim para penganut Neo-Darwinisme sebagai bukti kuat periode transisi spesies makhluk laut ke darat. Ambulocetus, hewan purba dengan perawakan mirip campuran nenek moyang paus dan berang-berang hidup di wilayah yang kini disebut sebagai Pakistan modern sekitar 50 juta tahun lalu. ia hidup di masa Eosen sekitar 50-49 juta tahun lalu. Dengan wujud seperti buaya mamalia sepanjang 3 meter, jelas hewan ini hidup amfibius (tinggal di dekat air), dan kaki belakangnya beradaptasi lebih baik untuk berenang dibanding berjalan di darat, dan mereka biasa berenang dengan menggerakkan tubuhnya secara vertikal, seperti linsang dan paus.
7. Chalicotherim
Chalicotherium adalah salah satu dari megafauna dari zaman Miosen. Chalicotherium itu adalah perissodactyl yaitu, mamalia yang bejalan dengan jumlah ganjil jari kaki pada kakinya. Hal yang paling penting tentang Chalicotherium adalah bentuk kaki-kaki depannya secara signifikan lebih panjang dari kaki belakangnya sehingga pada saat ia berjalan sedikit seperti gorilla modern.
8. Macrauchenia
Macrauchenia muncul dalam catatan fosil sekitar 7 juta tahun lalu di amerika Selatan pada zaman Miosen . Macrauchenia memiliki tubuh yang mirip dengan unta dengan kaki kokoh, leher panjang dan kepala yang relative kecil. yang unik dari Macrauchenia adalah hewan ini memiliki belalai seperti yang ada pada gajah namun lebih pendek. Macrauchenia adalah hewan herbivora yang menyenangi rumput atau daun dari pohon. Para ilmuan percaya bahwa iya mengunakan belalainya untuk menangkap daun dan makanan lainya.
9. The Moa.
Moa adalah burung terbang terbesar yang punah pada tahun 1700-an atau 1800-an. Burung besar ini tinggal di hutan dataran rendah di kepulauan Selandia Baru. Moa memiliki tubuh besar, kepala kecil, leher panjang, kaki tebal, dan paruh besar. Ada 11 jenis moa. Yang terbesar itu hampir 11,5 kaki (3,5 m) tinggi dan beratnya mungkin 700 Pound (320 kg). moa ini merupakan hewan herbivora (pemakan tumbuhan) ia memakan buah dan beberapa bahan tanaman (seperti daun).
10. Arthropluera Armata
Arthropleura Armata hewan yang sekilas mirip kelabang raksasa ini hidup sekitar 300 juta tahun yang lalu. Hewan menakutkan memiliki panjang sekitar 8 kaki atau 3 meter sungguh menakjubkan. Arthropleura Armata merupakan salah satu hewan invertebrata pertama di darat dan kemungkinan besar hewan ini adalah predator.[surgaberita.blogspot.com]
0 comments:
Posting Komentar