Untuk mengakomodasi para penambang, sepuluh kompleks apartemen dibangun di atas batu kecil, sebuah labirin tinggi dihubungkan dengan halaman-halaman, koridor, dan tangga. Ada sekolah, restoran, dan arena permainan, semua dikelilingi oleh tembok pelindung. Pulau ini dikenal sebagai "Nashi Midori Shima," yang artinya pulau tanpa warna hijau. Pada tahun 50-an jumlah penduduk mencapai 6000 orang, ini merupakan pulau terpadat penduduknya di dunia pada masa itu.
Tapi kemudian tambang batu bara yang terus dikeruk hingga ke dasar laut lama-kelamaan habis dan pulau ini pun ditutup. Pulau yang tak memiliki tumbuhan hijau ini pun lama kelamaan mati. Lima puluh tahun kemudian, pulau ini mirip pulau hantu dengan apartemen-apartemen yang mulai runtuh. Pulau ini pun dinyatakan tertutup dari pengunjung. Namun baru-baru ini muncul ketentuan baru, yaitu pulau unik ini dibuka untuk wisatawan. Pulau ini pun akhirnya didaftarkan sebagai Situs Warisan Dunia Unesco (World Heritage).
sumber : spektrumdunia.blogspot.com
0 comments:
Posting Komentar