Jembatan Howrah dibangun tahun 1937 dengan 26.500 ton baja.
Pihak berwenang di India berupaya menyelamatkan jembatan bersejarah di Kalkuta, Howrah, yang berkarat karena banyak orang meludah di jembatan tersebut.
Para teknisi tengah mempertimbangkan untuk menutup baja jembatan itu dengan serat kaca untuk melindungi bagian yang telah berkarat dari ludah.
Sekitar 500.000 orang dan setengah juta kendaraan lalu-lalang di jembatan itu setiap hari.
Jembatan Howrah dibangun tahun 1937 dengan 26.500 ton baja.
Ribuan orang yang mengunyah guthka -campuran tembakau dan jeruk- serta paan -daun pinang yang dicampur dengan kacang dan jeruk- dan meludah di jembatan.
Akibatnya landasan baja jembatan itu berkarat sekitar 50% dari bentuk asli, kata ML Meena, Kepala Badan Pelabuhan Kalkuta yang bertanggung jawab memelihara jembatan itu.
Amitabha Chatterjee, teknisi yang bertanggung jawab memelihara jembatan mengatakan landasan baja jembatan menjadi merah.
Sekitar 500.000 orang lalu-lalang di jembatan Howrah setiap hari.
"Coba lihat landasan jembatan ini. Menjadi merah karena ludah guthka dan paan. Ukuran landasan menciut menjadi setengah," kata Chatterjee.
Otorita pelabuhan selama ini telah berupaya mencegah orang meludah tapi gagal.
"Setiap kali saya melihat orang meludah di jembatan, saya denda. Namun tidak mungkin mengawasi orang yang lalu lalang setiap hari," kata polisi Parbati Chowdhury.
Pemerintah setempat mengatakan mereka mengganti landasan baja jembatan secara rutin dan melapisi dengan bahan kimia.
"Namun tidak berhasil. Baja jembatan tetap berkarat," kata Chatterjee.
Sejumlah teknisi kemudian mengusulkan melapisi jembatan dengan serat kaca.
Meena mengatakan, "Kami memutuskan untuk menggunakan serat kaca guna menutupi landasan. Serat ini dapat dicuci, jadi bila ludah sudah menumpuk kami bisa cuci."
"Proyek ini akan selesai dalam waktu tiga sampai empat bulan."
Serat kaca penutup ini akan dibuat sedemikian rupa sehingga ludah tidak bisa mengalir ke landasan baja.
Namun pihak berwenang juga akan memasang gambar para dewa di pelapis itu sehingga orang tidak berani meludah.
"Kami akan pasang tanda 'jangan meludah' di penutup ini dan juga gambar para dewa sehingga orang tidak berani meludahi tempat itu," kata seorang pejabat.
0 comments:
Posting Komentar