Berbagai miniatur gajah untuk dikoleksi dijual di Tangs Department Store
Patung-patung gajah ini dibuat dalam berbagai posisi
Salah satu miniatur gajah yang dicat menyerupai harimau
Beberapa gajah yang dipamerkan di depan Paragon, Orchard Road menarik perhatian pengunjung
'Miss China' merupakan salah satu gajah favorit untuk diajak foto
Banyak orang yang tidak melewatkan kesempatan foto di dekat gajah-gajah lucu ini
'Elephant Memory' salah satu gajah yang meramaikan Sky Park Vivo City
Gajah Bernama 'Abril' ini dilukis d Chiang Mai
Delightful Durian merupakan salah satu Gajah yang dipamerkan dekat Patung Merlion
Kehadiran 162 Gajah lucu di berbagai tempat di Singapura menarik perhatian wisatawan. Patung gajah lucu ini sengaja disebar untuk menyelamatkan nasib Gajah Asia.
Patung Gajah berwarna-warni ini tentunya menarik perhatian turis maupun masyarakat. Tak sedikit yang menyempatkan foto dengan patung Gajah yang unik tersebut.
Elephant Parade, begitu nama acara tersebut bermula tahun 2007 Rotterdam, Belanda. Adalah Marc Spits yang tergerak hatinya ketika mendengar seekor bayi Gajah di Thailand kehilangan kakinya karena menginjak ranjau darat. Keprihatinan terhadap nasib Gajah tersebut membuat Mark kemudian menggandeng anaknya, Mike untuk membuat kampanye mengumpulkan dana untuk penyelamatan Gajah Asia.
Acara ini pertamakali digelar di kampung halaman Marc di Rotterdam, Belanda. Saat itu ada 50 patung bayi Gajah yang dilukis oleh berbagai seniman. Pada aksi pertamanya, kampanye ini berhasil mengumpulkan dana sebesar 248,500 Euro. Setelah itu kampanye tersebut terus bergulir ke berbagai kota mulai dari Amsterdam, London, Copenhagen, Milan, hingga pertamakali di Asia, Singapura.
Sekitar 162 patung bayi gajah setinggi 150 cm tersebar di berbagai penjuru Singapura. Patung-patung gajah yang terbuat dari bahan fiber glass ini hadir di berbagai tempat keramaian seperti Orchard Road, One Fullerton, Vivo City, Singapore Zoo, sampai Marina Bay.
Beberapa artis terkenal seperti penyanyi Joss Stone, desainer Paul Smith, sampai pemeran Ron dalam film Harry Potter, Rupert Grint ikut berpartisipasi mendesain patung gajah ini. Seniman asal Yogyakarta, Putu Sutawijaya dan presenter berdarah Indonesia Nadya Hutagalung juga ikut mendesain pola gajah yang unik.
Patung milik Nadya Hutagalung dinamai 'Gajah'. Berkolaborasi dengan Ann Healy, 'Gajah' terinspirasi oleh motif batik karya Edward Hutabarat.
Gajah-gajah ini akan terus meramaikan Singapura sampai 12 Januari 2012. Mereka akan dipamerkan terakhir kali untuk umum tanggal 8-11 Januari 2012 di Singapore Botanical Garden. Setelah itu 162 gajah yang memiliki keunikan masing-masing tersebut akan 'diadopsi' oleh pemilik yang berminat lewat lelang di balai lelang Sotheby's.
Department Store terkemuka Singapura, Tangs, juga turut mendukung acara ini. Berbagai miniatur dan suvenir patung Gajah yang berpartisipasi dalam Elephant Parade, tersedia di Tangs. Miniatur paling kecil setinggi 10 cm dibandrol dengan harga 59 SGD sedangkan yang setinggi 75 cm seharga 3990 SGD. Poster, gelas, tas, dan berbagai suvenir lain tersedia mulai 15 SGD. Semua dekorasi patung maupun replikanya dicat khusus dengan tangan oleh para seniman.
Sejak 2007, Elephant Parade telah mengumpulkan 4 juta Euro yang akan disumbangkan untuk kelestarian Gajah Asia. Gajah Asia memang sedang terancam kepunahan akibat ulah manusia. Dalam 100 tahun terakhir jumlahnya menurun hingga 90%. Spesies Gajah Asia diperkirakan hanya tinggal 35 ribu ekor lagi. Sekitar 150 ribu ekor punah dalam 25 tahun terakhir. Di Provinsi Riau, populasi Gajah menurun drastis sebanyak 75% dalam 11 tahun terakhir.
Jika tidak dilakukan tindakan yang berarti, Gajah Asia diperkirakan akan punah dalam 30 tahun mendatang. Pada tahun 2009 saja, WWF sudah memperkirakan Gajah Sumatera, bisa punah dalam 5 tahun mendatang. Pembalakan hutan yang menganggu habitat gajah dan ulah manusia yang senang memburu gajah menjadi penyebab utama spesies ini terancam eksistensinya.
Patung Gajah berwarna-warni ini tentunya menarik perhatian turis maupun masyarakat. Tak sedikit yang menyempatkan foto dengan patung Gajah yang unik tersebut.
Elephant Parade, begitu nama acara tersebut bermula tahun 2007 Rotterdam, Belanda. Adalah Marc Spits yang tergerak hatinya ketika mendengar seekor bayi Gajah di Thailand kehilangan kakinya karena menginjak ranjau darat. Keprihatinan terhadap nasib Gajah tersebut membuat Mark kemudian menggandeng anaknya, Mike untuk membuat kampanye mengumpulkan dana untuk penyelamatan Gajah Asia.
Acara ini pertamakali digelar di kampung halaman Marc di Rotterdam, Belanda. Saat itu ada 50 patung bayi Gajah yang dilukis oleh berbagai seniman. Pada aksi pertamanya, kampanye ini berhasil mengumpulkan dana sebesar 248,500 Euro. Setelah itu kampanye tersebut terus bergulir ke berbagai kota mulai dari Amsterdam, London, Copenhagen, Milan, hingga pertamakali di Asia, Singapura.
Sekitar 162 patung bayi gajah setinggi 150 cm tersebar di berbagai penjuru Singapura. Patung-patung gajah yang terbuat dari bahan fiber glass ini hadir di berbagai tempat keramaian seperti Orchard Road, One Fullerton, Vivo City, Singapore Zoo, sampai Marina Bay.
Beberapa artis terkenal seperti penyanyi Joss Stone, desainer Paul Smith, sampai pemeran Ron dalam film Harry Potter, Rupert Grint ikut berpartisipasi mendesain patung gajah ini. Seniman asal Yogyakarta, Putu Sutawijaya dan presenter berdarah Indonesia Nadya Hutagalung juga ikut mendesain pola gajah yang unik.
Patung milik Nadya Hutagalung dinamai 'Gajah'. Berkolaborasi dengan Ann Healy, 'Gajah' terinspirasi oleh motif batik karya Edward Hutabarat.
Gajah-gajah ini akan terus meramaikan Singapura sampai 12 Januari 2012. Mereka akan dipamerkan terakhir kali untuk umum tanggal 8-11 Januari 2012 di Singapore Botanical Garden. Setelah itu 162 gajah yang memiliki keunikan masing-masing tersebut akan 'diadopsi' oleh pemilik yang berminat lewat lelang di balai lelang Sotheby's.
Department Store terkemuka Singapura, Tangs, juga turut mendukung acara ini. Berbagai miniatur dan suvenir patung Gajah yang berpartisipasi dalam Elephant Parade, tersedia di Tangs. Miniatur paling kecil setinggi 10 cm dibandrol dengan harga 59 SGD sedangkan yang setinggi 75 cm seharga 3990 SGD. Poster, gelas, tas, dan berbagai suvenir lain tersedia mulai 15 SGD. Semua dekorasi patung maupun replikanya dicat khusus dengan tangan oleh para seniman.
Sejak 2007, Elephant Parade telah mengumpulkan 4 juta Euro yang akan disumbangkan untuk kelestarian Gajah Asia. Gajah Asia memang sedang terancam kepunahan akibat ulah manusia. Dalam 100 tahun terakhir jumlahnya menurun hingga 90%. Spesies Gajah Asia diperkirakan hanya tinggal 35 ribu ekor lagi. Sekitar 150 ribu ekor punah dalam 25 tahun terakhir. Di Provinsi Riau, populasi Gajah menurun drastis sebanyak 75% dalam 11 tahun terakhir.
Jika tidak dilakukan tindakan yang berarti, Gajah Asia diperkirakan akan punah dalam 30 tahun mendatang. Pada tahun 2009 saja, WWF sudah memperkirakan Gajah Sumatera, bisa punah dalam 5 tahun mendatang. Pembalakan hutan yang menganggu habitat gajah dan ulah manusia yang senang memburu gajah menjadi penyebab utama spesies ini terancam eksistensinya.
http://id.she.yahoo.com/162--bayi-gajah--beredar-bebas-di-singapura.html
0 comments:
Posting Komentar