Jakarta punya Jalan Jaksa, Singapura punya Geylang, di Bangkok ada Khao San Road alias KSR, dan Ho Chi Minh punya Pham Ngu Lao. Tempat-tempat tersebut adalah lokasi favorit para wisatawan dengan dana terbatas. Di New Delhi, Paharganj adalah tempat favorit para backpacker. Lokasinya sangat strategis, tidak jauh dari kawasan Old Delhi (Kota Tua) dan sangat dekat dengan stasiun kereta api serta metro. Sungguh pilihan yang tepat bagi Anda yang ingin behemat, bukan?
Paharganj, seperti layaknya kawasan backpacker di negara-negara lain, terletak tak jauh dari tengah kota. Biasanya daerah serupa ini merupakan jajaran beberapa jalan utama beserta gang-gang yang lebih kecil berisi hotel-hotel murah, rumah makan, toko kelontong, serta penjaja di pinggir jalan. Ketika pertama kali memasuki kawasan Paharganj, kesan saya yang pertama adalah tempat ini lebih kotor, lebih kumuh, dan lebih semrawut daripada kawasan backpacker di negara lain yang pernah saya kunjungi.
Tetapi, banyak orang juga berpendapat bahwa Paharganj merupakan tempat yang tepat untuk mengenal India dengan lebih baik. Di sini Anda dapat menyaksikan kehidupan sehari-hari masyarakat dengan lebih dekat, terutama mereka dari kalangan bawah. Selain itu, tidak terlalu banyak pilihan bila memang dana Anda terbatas. Walaupun biaya hidup di India bagi wisatan cenderung murah, tarif hotel termasuk tinggi. Hal ini terjadi karena pemerintah India membatasi jumlah hotel yang semakin bertambah. Jadi selain Connaught Place dan Karol Bagh -- yang tidak terlalu jauh dari Paharganj dengan pilihan akomodasi lebih sedikit -- tidak ada pilihan lain bagi kocek terbatas.
Dengan adanya penerbangan murah ke India, kini makin banyak orang Indonesia yang berminat untuk berwisata ke negara Shahrukh Khan tersebut. Saya akan berbagi pengalaman setelah selama beberapa hari menjelajahi kawasan Paharganj ini.
Paharganj, seperti layaknya kawasan backpacker di negara-negara lain, terletak tak jauh dari tengah kota. Biasanya daerah serupa ini merupakan jajaran beberapa jalan utama beserta gang-gang yang lebih kecil berisi hotel-hotel murah, rumah makan, toko kelontong, serta penjaja di pinggir jalan. Ketika pertama kali memasuki kawasan Paharganj, kesan saya yang pertama adalah tempat ini lebih kotor, lebih kumuh, dan lebih semrawut daripada kawasan backpacker di negara lain yang pernah saya kunjungi.
Tetapi, banyak orang juga berpendapat bahwa Paharganj merupakan tempat yang tepat untuk mengenal India dengan lebih baik. Di sini Anda dapat menyaksikan kehidupan sehari-hari masyarakat dengan lebih dekat, terutama mereka dari kalangan bawah. Selain itu, tidak terlalu banyak pilihan bila memang dana Anda terbatas. Walaupun biaya hidup di India bagi wisatan cenderung murah, tarif hotel termasuk tinggi. Hal ini terjadi karena pemerintah India membatasi jumlah hotel yang semakin bertambah. Jadi selain Connaught Place dan Karol Bagh -- yang tidak terlalu jauh dari Paharganj dengan pilihan akomodasi lebih sedikit -- tidak ada pilihan lain bagi kocek terbatas.
Dengan adanya penerbangan murah ke India, kini makin banyak orang Indonesia yang berminat untuk berwisata ke negara Shahrukh Khan tersebut. Saya akan berbagi pengalaman setelah selama beberapa hari menjelajahi kawasan Paharganj ini.
Akomodasi
Sekilas, mungkin Anda akan merasa sedikit ngeri begitu tiba di wilayah ini. Bangunan-bangunan tua yang kotor dan tidak terurus mendominasi daerah ini. Banyak dari bangunan tersebut masih beroperasi sebagai hotel, toko, maupun restoran. Bila Anda telah memesan hotel melalui internet, Anda pasti akan berharap hotel yang telah dipesan lebih baik daripada hotel-hotel yang Anda lewati di sini. Jangan khawatir, ada beberapa tempat akomodasi yang dapat saya rekomendasikan.
Cottage Yes Please merupakan salah satu akomodasi yang paling direkomendasikan. Selain karena lokasinya sangat dekat dengan stasiun metro, tarif yang dipatok cukup rendah yaitu sekitar 100 ribu rupiah. Cottage ini menyediakan dormitory (satu kamar dengan beberapa tempat tidur), sangat cocok bagi Anda yang pergi berkelompok atau yang tidak keberatan tidur satu kamar dengan orang asing. Tempatnya cukup bersih dan sangat cocok untuk bertemu dengan wisatawan lain.
Le Roi Hotel bisa menjadi pilihan bagi anda yang mengutamakan privasi. Walaupun dari luar tidak tampak mengesankan, ternyata interiornya sangat bersih dengan perabotan baru. Hotel ini mematok tarif mulai 300 ribu rupiah, harga akan lebih mahal bila bertepatan dengan musim libur.
Beberapa hotel yang dapat dijadikan pilihan adalah Hotel Vivek dan Hotel Ajanta. Pastikan Anda memilih dengan teliti dan membandingkan satu hotel dengan yang lain. Setelah seharian menjelajahi Delhi yang ramai dan ruwet, bisa dipastikan Anda membutuhkan tidur nyenyak.
Makan
Bila anda berada di negara tertentu, tentu Anda ingin mencicipi makanan khas negara tersebut. Dan di India hampir semua restoran yang ada menyajikan masakan India. Di Paharganj, salah satu restoran yang saya rekomendasikan adalah Malhotra, tepat di depan Cottage Yes Please, tidak jauh dari Imperial Cinema. Restoran tersebut menyajikan berbagai masakan India dari tandoori chicken hingga aloo mattar. Bila anda bosan dengan masakan India, anda dapat memesan masakan Cina. Namun, jangan heran bila rasa masakan Cina yang disajikan agak berbeda dengan yang biasanya Anda nikmati.
Anda bosan dengan rasa kari? Tidak jauh dari situ terdapat German Bakery yang menyajikan berbagai pilihan roti dengan cita rasa Eropa. Bila dinikmati dengan kopi atau teh mungkin dapat meredakan "Delhi belly" yang Anda rasakan setelah seharian makan makanan yang dibeli dari pinggir jalan.
Tidak lengkap rasanya ke India tanpa menikmati Indian sweets, biasanya diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan istilah manisan. Makanan ini sebenarnya adalah kue-kue manis yang umum disajikan saat ada perayaan. Anda dapat membelinya di kedai-kedai pinggir jalan, biasanya ditumpuk menyerupai piramid. Karena rasanya yang sangat manis, biasanya kita tidak dapat makan terlalu banyak. Pilih saja masing-masing satu hanya untuk mencicipi. Anda dapat kembali esok hari untuk membeli lagi yang paling Anda sukai.
Anda bosan dengan rasa kari? Tidak jauh dari situ terdapat German Bakery yang menyajikan berbagai pilihan roti dengan cita rasa Eropa. Bila dinikmati dengan kopi atau teh mungkin dapat meredakan "Delhi belly" yang Anda rasakan setelah seharian makan makanan yang dibeli dari pinggir jalan.
Tidak lengkap rasanya ke India tanpa menikmati Indian sweets, biasanya diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan istilah manisan. Makanan ini sebenarnya adalah kue-kue manis yang umum disajikan saat ada perayaan. Anda dapat membelinya di kedai-kedai pinggir jalan, biasanya ditumpuk menyerupai piramid. Karena rasanya yang sangat manis, biasanya kita tidak dapat makan terlalu banyak. Pilih saja masing-masing satu hanya untuk mencicipi. Anda dapat kembali esok hari untuk membeli lagi yang paling Anda sukai.
Belanja
Bila Anda menginap di Paharganj, jangan melewatkan kesempatan untuk berbelanja di main bazaar di wilayah ini. Suvenir seperti kaos, pakaian tradisional, sari, tas, serta kerajinan tangan bisa didapatkan. Anda tinggal berjalan sepanjang jalan dan jangan lupa menawar. Dibandingkan dengan di Asia Tenggara, harga suvenir di tempat ini termasuk lebih murah. Namun jangan langsung membeli, bandingkan dulu dengan toko-toko lain dan gunakan kemampuan menawar.
sumber : http://id.travel.yahoo.com/jalan-jalan/149-wisata-murah-delhi-di-paharganj
0 comments:
Posting Komentar